Monday, June 17, 2013

Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran


Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas  akan suatu barang atau jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Berikut sedikit penjelasan tentang permintaan, penawaran, hukum permintaan dan penawaran, faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta tentanh harga keseimbangan.
Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran  : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
Sumber :


Pengertian Permintaan dan Penawaran


Posted by David’ SN Ginting
Pada masyarakaat modern seperti sekarang ini, manusia akan membutuhkaan barang-barang yang dihasilkan oleh orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan selalu berusaha untuk memperoleh barang-barang yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan tingkat kemampuan untuk membelinya.

Pendapatan seseorang merupakan daya beli terhadap barang yang dihasilkan oleh orang lain. hal ini mengakibatkan timbulnya permintaan akan barang dan jasa oleh orang yang ingin memiliki barang dan jasa tersebut. Permintaan dalam isitilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.


Penawaran adalah setiap produsen yang menghasilkan barang dan jasa tertentu dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual hasil produk tersebut. Kekuatan produsen menyediakan barang di pasar untuk dijual merupakan kegiatan penawaran. Penawaran adalah tersedianya baran gatau jasa di pasar untuk dijual pada saat tertentu dengan tingkat harga terpentu pula.

Teori permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran suatu barang. Teori permintaan yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah permintaan barang dan harganya dikenal dengan hukum permintaan yang berbunyi: “makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta; sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta”. Teori penawaran yang yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dan harganya dikenal dengan hukum penawaran yang berbunyi : “makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual; sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”. Dengan menghubungkan permintaan pembeli dan penawaran penjual akan dapat ditentukan harga pasar dan jumlah barang yang dijual-belikan.

- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/pengertian-permintaan-dan-penawaran.html#sthash.uUe3RkRj.dpuf

Sistem Perekonomian

·         SISTEM PEREKONOMIANINDONESIA DAN PELAKU- PELAKU EKONOMI TIM IPS KELAS 8SMP AL HIKMAH SURABAYA
·         A. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA 1. Pengertian Sistem Ekonomi Sistem Ekonomi adalah strategi suatu negara untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran
·         2. Macam-macam Sistem Ekonomi a. Sistem Ekonomi Tradisional b. Sistem Ekonomi liberal/Kapitalis c. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat d. Sistem Ekonomi Campuran
·         1) SISTEM EKONOMI TRADISIONAL Sistem ekonomi yang bertujuan mempertahankan tradisi yang terjadi turun menurun. CIRI-CIRI: a. Kegiatan ditujukan memenuhi kebutuhan pokok. b. Alat yang digunakan dalam proses produksi masih sederhana c. Masih terikat tradisi d. Modal masih terbatas
·         2) SISTEM EKONOMI LIBERAL Suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, di mana warga negara diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan ekonominya (free fight liberalism) ciri-ciri: 1. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat produksi 2. Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta 3. Terdapat persaingan bebas antar pengusaha 4. Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi 5. Modal pemegang usaha berperan penting dalam kegiatan ekonomi
·         Tabel 1. Kebaikan Dan Keburukan Sistem Ekonomi Liberal Kebaikan Keburukan1. Individu bebas mengatur 1. Menimbulkan penindasan perekonomian terhadap manusia lain2. Produksi didasarkan atas 2. Pengusaha bermodal kebutuhan masyarakat kecil semakin tersisih3. Persaingan usaha 3. Menimbulkan monopoli mendorong kemajuan 4. Menciptakan4. Individu bebas memiliki kesenjangan masyarakat alat produksi kaya dan miskinNegara yang menerapkan : AS, Inggris, Jerman,Prancis, Swedia, Norwegia dan Denmark.
·         C. SISTEM EKONOMI KOMANDO/TERPUSAT/SOSIALIS sistem ekonomi yang pengaturan kegiatan perkonomian direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah (sistem perencanaan sentral). CIRI-CIRI: 1. Kegiatan ekonomi diatur dan dikuasai pemerintah 2. Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada 3. Hak milik perorangan tidak diakui 4. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oeh pemerintah
·         Tabel 2. Kebaikan Dan Keburukan Sistem Ekonomi Komando/Sosialis KEBAIKAN KEBURUKAN1. Pemerintah 1. Hak milik perorangan tidak bertanggungjawab penuh diakui terhadap perekonomian 2. Potensi, inisiatif, kreasi2. Persaingan antar unit warga tidak mendapat ekonomi hampir tidak ada tempat dan tidak dihargai3. Kemakmuran masyarakat 3. Pada umumnya kemajuan terjamin ekonominya lambat4. Tidak ada kesenjangan 4. Harga diatur oleh antar masyarakat pemerintahNegara yang menganut: Rusia, RRC, Korea Utara,Kuba
·         D. SISTEM EKONOMI CAMPURANPengertian Ciri-ciri:Sistem ekonomi yang 1. Kegiatan ekonomi melibatkanmengkombinasikan sistem- pemerintah dan masyarakatsistem ekonomi yang ada (swasta)(mengambil segi positif dari 2. Harga tidak semata-matasistem ekonomi liberal dan ditentukan oleh mekanismeterpusat) pasar, tapi pemerintah jugaContoh Negara: Afrika, ikut campurAmerika Latin dan 3. Kemungkinan terjadinyaIndonesia monopoli sangat kecil 4. Kesempatan kerja penuh
·         Ciri-ciri positif demokrasi ekonomi Pengertian (ekonomi Pancasila):Sistem Ekonomi 1. Perekonomian disusun sebagai usahaIndonesia diatur dalam bersama berdasar asas kekeluargaanUUD 1945, yaitu sistem 2. Cabang-cabang produksi yang pentingekonomi Pancasila bagi negara dan menguasai hajat hidup(ekonomi kerakyatan) orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, sebagai pokok- pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar- besarnya untuk kemakmuran rakyat
·         4. Warga negara memiliki kebebasan memilih pekerjaan yang dikehendaki5. Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat6. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum7. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara
·         Ciri negatif yang harus dihindari:1. Sistem free fight liberalism: yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain2. Sistem etatisme: negara beserta aparatur negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara3. Monopoli: pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam yang merugikan masyarakat