Monday, June 17, 2013

Penentuan Harga Keseimbangan


1. Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antaraprodusen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price. Interaksi permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut juga harga pasar.
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Secara grafis harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.

2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan. Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara matematis, dan cara kurva.
a. Cara Tabel
Harga
Permintaan
Penawaran
Rp200,00
7.000 unit
3.000 unit
Rp300,00
6.000 unit
4.000 unit
Rp400,00
5.000 unit
5.000 unit
Rp500,00
4.000 unit
6.000 unit
Rp600,00
3.000 unit
7.000 unit
Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya :
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000 unit.
b. Cara Matematis
Proses terbentuknya keseimbangan harga atau harga pasar dapat pula dicari dengan mengetahui fungsi permintaan dan juga fungsi penawaran. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, harga keseimbangan terjadi apabila jumlah permintaan sama dengan jumlah yang ditawarkan. Secara matematis hal ini ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs.
Contoh :
Dalam suatu pasar diketahui fungsi penawaran beras adalah QS = 50 P dan fungsi permintaannya adalah Qd = 400.000 – 50P. Berapa harga keseimbangan fungsi – fungsi tersebut ?
Penyelesaian :
a.         Mencari harga keseimbangan dalam pasar
Harga keseimbangan terjadi jika penawaran = permintaan
Qd = Qs
400.000 – 50 P = 50 P
400.000 = 100 P
PE = Rp 4.000,00/Kg
b.        Mencari fungsi kuantitas pada fungsi permintaan Qd = 400.000 – 50P
Pada tingkat harga Rp 4.000,00/kg maka kuantitasnya adalah
Qd = 400.000 – 50P
= 400.000 – 50(4000)
= 400.000 – 200.000
=200.000
c.         Mencari kuantitas pada fungsi penawaran Qs = 50P
Pada tingkat harga 4.000 maka kuantitasnya adalah:
Qs = 50(4.000)
= 200.000 

3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam pasar terdapat pembeli dan penjual. Pembeli yang tidak mampu membeli barang dikatakan daya belinya rendah. Di pihak lain ada penjual yang tidak dapat menjual barangnya, karena jika mengikuti harga pasar akan merugi. Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/pembeli. Oleh karena itu, pembeli dan penjual dapat digolongkan menjadi tiga .
a) Golongan pembeli :
• Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan kesediaan untuk membeyar harga barang yang ada di pasar atau mereka yang menerima premi konsumen(Consumer’s rent). Mereka memiliki daya beli tinggi dibanding dengan harga pasar. Pembeli ini akan memperoleh surplus lebih besar
• Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
• Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut serta membeli barang karene tidak memiliki kemampuan untuk membeli barang tersebut.
b) Golongan Penjual
• Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. Penjual ini mendapat keuntungan yang disebut keuntungan produsen (Producer’s Rent).
 Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar. Penjual ini memperoleh keuntungan dari pergeseran harga jangka pendek apabila terjadi kenaikan harga.
• Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar. Penjual ini tidak dapat ikut serta menjual barang, kecuali apabila terjadi kenaikan harga barang.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
a. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.50,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.
b. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlahpermintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun. Misalnya harga Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.20,00.


c. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berubah menjadi 20 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.50,00.


d. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00.
e. Permintaan dan Penawaran Berubah Searah
Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penawaran terhadap keseimbangan pasar . Misalkan, harga keseimbangan berada pada titik harga Rp 40,00 dan kuantitas 30 dan setelah terjadi perubahan permintaan dan penawaran yang searah maka titik keseimbangan berubah menjadi Rp 43,00 dan kuantitas 59.
f. Permintaan dan Penawaran Berubah Tidak Searah
Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penurunan penawaran terhadap keseimbangan pasar. Misalkan, harga keseimbangan berada pada titik harga Rp 40,00 dan kuantitas 30. Kemudian terjadi perubahan sehingga titik keseimbangannya berubah menjadi P Rp 60,00 dan Q 25.
Tidak ada entri.
Langganan: Entri (Atom)
SOAL- SOAL
1.
Harga
Jumlah yang diminta
Jumlah yang ditawarkan
Rp3.000,00
50 unit
20 unit
Rp3.500,00
45 unit
35 unit
Rp4.000,00
40 unit
40 unit
Rp4.500,00
35 unit
65 unit
Rp6.000,00
30 unit
80 unit
Tanya :
Berdasarkan data tersebut, buatlah grafik fungsi penawaran, permintaan, dan harga keseimbangan !
Jawab :


1. Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaan sandal adalah Qd= 500 – 2p,dan fungsi penawarannya adalah Qs= -60 + 5p. Hitunglah berapa harga keseimbangan dari masing-masing fungsi tersebut serta gambar kurvanya?
Jawab :
a. Mencari harga keseimbangan
 Qs = Qd
 -60 + 5P = 500 – 2P
 5P + 2P = 500 + 60
 7P = 560
 P = 560: 7
 = 80
b. Mencari quantitas pada fungsi permintaan
Qd= 500 – 2P
= 500 – 2(80)
 = 500 – 160
 = 340
c. Mencari Quantitas pada fungsi penawaran
Qs = -60 + 5p
= -60 + 5(80)
 = -60 + 400
 = 340
KURVA
kurva
Jika data pada tabel diatas kita buat menjadi kurva, maka akan berbentuk seperti berikut


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN


FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :

- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :

- Harga barang yang dituju
- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (factor sosial/politik)

Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi , teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.

PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Di dalam ini, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran, antara lain :
1. Perubahan tingkat pendapatan penduduk

Perubahan pendapatan penduduk (masyarakat) dapat mengubah pola dan jumlah permintaan yang sekaligus mendorong perubahan pada penawaran oleh para produsen penjual. Bila pendapat penduduk bertambah dan harga baranng masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap barang/jasa meningkat. Kemudian, pertambahan permintaan itu juga akan mengakibatkan berubahnya penawaran, jika barang/jasa yang ditawarkan persediannya menjadi kurang, maka harga barang/jasa akan naik. Pada saat harga akan naik, permintaan kembali menurun dan begitu seterusnya.

2. Perubahan jumlah penduduk

Pertambahan penduduk merupakan factor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Bertambahnya penduduk akan menimbulkan bertambahnya kebutuhan berbagai macam barang/jasa, sehingga permintaan akan bertamba. Naiknya permintaan berpengaruh langsung terhadap penawaran barang/jasa. Banyaknya permintaan itu akan menaikkan harga barang/jasa yang ditawarkan, sehingga pada suatu saat permintaan akan menurun kembali, ketika permintaan turun produsen/penjual yang masih memiliki banyak barang/jasa akan menaikkan penjualan dengan menurunkan harga.


3. Selera penduduk

Selera masyarakat sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka akan mode A dan pada waktu lain menyukai mode B. Begitu juga terhadap makanan, pada musim panas menyukai makanan X dan pada musim lainnya cenderung mengkonsumsi barang Y. Pergeseran permintaan dari satu barang ke barang lain akan berpengaruh juga terhadap pergeseran penawaran keadaan ini akan mengakibatkan naik dan turunnya permintaan, serta naik turunnya harga barng/jasa yang ditawarkan.

4. Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)

Harapan massa, pengaruh hubungan sosial dan keadaan politik, pada saat stabil mengarah pada kemakmuran sehingga masyarakat mampu meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya mendorong pada peningkatan permintaan barang/jasa.

5. Harga subsitusi

Adanya barang pengganti (subsitusi) dari suatu barang/jasa dapat mengubah jumlah permintaan, kemudian berpengaruh pada harga dan penawaran. Munculnya barang pengganti yang lebih murah, kemungkinan besar akan mendorong sebagian besar konsumen untuk memilih barang subsitusi tersebut.

Terjadinya pergeseran (kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena perubahan-perubahan dari berbagai factor diatas juga mungkin terjadi karena adanya berbagai hal sbb :
- Perubahan teknologi produksi
Tingkat kemajuan teknologi perusahaan menentukan kemampuan cara-cara baru untuk memproduksi dan kemungkinan melakukan efesiensi biaya produksi. Dan teknologi baru produksi barang dapat di tingkatka, sehingga menyebabkan penawaran barang menjadi bertambah.
- Munculnya produsen/penjual baru
Setiap saat akan muncul perusahaan (produsen/penjual baru) akan bertambah.
- Perubahan harga sumber-sumber produksi
Fluktusi harga sumber-sumber produksi kemungkinan akan mangakibatkan naik dan turunnya biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat harga barang yang di tawarkan.
Berdasarkan kurva diatas. Dapat kita simpulkan bahwa pergaseran kurva permintaan dan penawaran di suatu pasar terjadi karena berbagai factor di luar harga.



Pergeseran Permintaan

Pergeseran permintaan adalah perubahan jumlah barang/jasa yang dibeli lebih banyak/lebih sedikit yang terjadi sebagai akibat pengaruh berbagai factor lain selain harga.
Kenaikan permintaan adalah maningkatnya jumlah barang/jasa yang dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan permintaan adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga.

Pergeseran Penawaran

Pergeseran penawaran adalah perubahan kuantitas barang/jasa yang ditawarkan / dijual, ber (+) / ber (-) , sebagai akibat pengaruh faktor-faktor lain selain harga.
Kenaikan penawaran adalah bertambahnya jumlah barang/jasa yang dijual sebagai akibat penurunan harga.


Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran


Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas  akan suatu barang atau jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Berikut sedikit penjelasan tentang permintaan, penawaran, hukum permintaan dan penawaran, faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta tentanh harga keseimbangan.
Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran  : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
Sumber :