Indinesia nerupakan salah satu Negara yang memiliki
kulturragam bahasa yang variativ, dan termasuk terbanyak di dunia. hal ini
merupakan kekayaan Indonesia yang tak ternilai. Dan dari banyaknya keragaman
itulah sehingga para pendahulu kita berinisiative membentuk bahasa Indonesia
sebagai pemersatu bahasa kita yang berbeda menurut suku dan budaya daerah
masing-masing.
Dan dibawah ini penulis
akan coba untuk menjabarkan ragam bahasa, sebagai salah satu tugas yang penulis
wajib kerjakan, demi terlaksananya dan terealisasinya seperti pada “table masa
depan” postingan terdahulu.
Ragam
bahasa adalah variasi bahasa atau tuntutan pemakaian yang berbeda-beda menurut
tempat, topik, penutur, sarana/ medium pembicaraan, dan sebagainya. Adanya
ragam bahasa Indonesia disebabkan oleh perkembangan masyarakat (konteks
sosial).
1.
Variasi Bahasa dari Segi Penutur
a. Variasi bahasa
idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan.
b. Variasi bahasa
dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif,
yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.
c. Variasi
bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh
sekelompok sosial pada masa tertentu.
d.
Variasi bahasa sosiolek adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status,
golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua
masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.
- Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu variasi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia.
- Variasi bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa.
- Variasi bahasa berdasarkan jenis kelamin adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita.
- Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur.
- Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan adalah variasi yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
- Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur.
1)
Akrolek adalah variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi
dari variasi sosial lainya;
2)
Basilek adalah variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan
dipandang rendah;
3)
Vulgar adalah variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa
yang kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;
4)
Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia;
5)
Kolokial adalah variasi bahasa yang digunakan dalam percakapan
sehari-hari yang cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis;
6)
Jargon adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok
sosial tertentu;
7)
Argot adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi
dan bersifat rahasia;
8)
Ken adalah variasi sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek penuh
dengan kepura-puraan.
2.
Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian
- Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek atau register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.
- Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata.
3.
Variasi Bahasa dari Segi Keformalan
- Gaya atau ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat.
- Gaya atau ragam resmi adalah variasi bahasa yang biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya.
- Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi.
- Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi.
- Gaya atau ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab.
- Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan dari variasi bahasa yang digunakan.
4.
Variasi Bahasa dari Segi Sarana
Ragam
bahasa ini lazim dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan. Ada dua hal yang
perlu diperhatikan sehubungan dengan perbedaan ragam lisan dan tulisan, antara
lain:
- Berhubungan dengan suasana peristiwanya. Kalimat dalam ragam tulisan harus lebih cermat, fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.
- Berkaitan dengan beberapa upaya yang digunakan dalam ujaran, misalnya tinggi rendah dan panjang pendeknya suara serta irama kalimat yang sulit dilambangkan denngan ejaan dan tata tulis yang kita miliki.